PERJALANAN INDAHKU KE MEKKAH
Perjalanan religi yang saya lakukan bersama seluruh keluarga ( ayah, ibu dan adik tercinta ) membawa saya menziarahi beberapa kota di Negara Arab Saudi. Sebelumnya saya banyak mendengar dari ibu dan membaca di buku, betapa kering gersangnya kota-kota di Negara minyak tersebut. Namun saat saya beberapa hari mendapat kesempatan mengunjungi tempat Sirah Nabiwiyah Rasulullah Muhammad SAW itu, betapa terkejut dan takjubnya saya. Betapa hijaunya tanah-tanah yang kebanyakan bergunung batu dan gurun tersebut.
Saya berangkat dari Indonesia dan masuk ke Negara Uni Emirat Arab itu melalui Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah. Saat itu karena perjalanan ditempuh malam hari, saya tidak bisa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan dari Jeddah menuju Madinah Al Munawarah. Perjalanan yang berlangsung selama lebih kurang 6 jam dengan bis tersebut, hanya bisa saya nikmati sambil penasaran. Bagaimanakah kiranya kemegahan Masjidil Nabawi tempat dimana Rasulullah SAW beristirahat untuk selamanya? Begitu inginnya saya mengunjungi Raudhah. Begitu rindunya saya menziarahi makam Baginda Nabi yang mulia.
Saat tiba disana jam 3 dinihari waktu setempat, saya pun tidak dapat menahan airmata yang menitik haru. Karena dari kejahuan tampak kemegahan tiang-tiang Masjid yang sangat agung itu. Tanpa membuang waktu lama di penginapan, kami pun segera menuju ke Mesjid.
Lima hari menghabiskan waktu di kota Rasulullah SAW, kami pun bergerak ke kota Mekkah. Diawali mengambil miqat di Bir Ali, rombongan kami melaksanakan umrah wajib. Ini adalah pengalaman pertama yang amat membuat saya bersemangat.
Alangkah takjubnya saya saat melihat pemandangan yang serba hijau sesampai di kota Mekkah Al Mukarramah. Begitupun ayah dan ibu, juga terpesona. Kata ayah, pemandangan serba hijau itu sebenarnya sudah diprediksi ( ramalan / diperkiraan ) Rasulullah SAW, tentang adanya kejala itu. Bahwa pada suatu masa Mekkah akan menjadi hijau segar. Yaitu tanah kiri kanan sepanjang jalan dipenuhi rumput hijau dan bunga warna-warni. Padahal di tempat itu bergunung batu, yang rasanya tidak akan mungkin ada tanaman yang bisa tumbuh.
Setelah 6 hari disana kami pun bertolak kembali ke Tanah Air melalui Jeddah. Jeddah juga tak kalah indah, yang menampilkan pemandangan hijau yang diselingi pohon kelapa yang melambai seolah mengucap perpisahan kepada kami. Selamat tinggal Arab Saudi semoga kami segera bisa kembali lagi. Aaamiin.. .. .. .. .. .. ..
Saya berangkat dari Indonesia dan masuk ke Negara Uni Emirat Arab itu melalui Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah. Saat itu karena perjalanan ditempuh malam hari, saya tidak bisa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan dari Jeddah menuju Madinah Al Munawarah. Perjalanan yang berlangsung selama lebih kurang 6 jam dengan bis tersebut, hanya bisa saya nikmati sambil penasaran. Bagaimanakah kiranya kemegahan Masjidil Nabawi tempat dimana Rasulullah SAW beristirahat untuk selamanya? Begitu inginnya saya mengunjungi Raudhah. Begitu rindunya saya menziarahi makam Baginda Nabi yang mulia.
Saat tiba disana jam 3 dinihari waktu setempat, saya pun tidak dapat menahan airmata yang menitik haru. Karena dari kejahuan tampak kemegahan tiang-tiang Masjid yang sangat agung itu. Tanpa membuang waktu lama di penginapan, kami pun segera menuju ke Mesjid.
Lima hari menghabiskan waktu di kota Rasulullah SAW, kami pun bergerak ke kota Mekkah. Diawali mengambil miqat di Bir Ali, rombongan kami melaksanakan umrah wajib. Ini adalah pengalaman pertama yang amat membuat saya bersemangat.
Alangkah takjubnya saya saat melihat pemandangan yang serba hijau sesampai di kota Mekkah Al Mukarramah. Begitupun ayah dan ibu, juga terpesona. Kata ayah, pemandangan serba hijau itu sebenarnya sudah diprediksi ( ramalan / diperkiraan ) Rasulullah SAW, tentang adanya kejala itu. Bahwa pada suatu masa Mekkah akan menjadi hijau segar. Yaitu tanah kiri kanan sepanjang jalan dipenuhi rumput hijau dan bunga warna-warni. Padahal di tempat itu bergunung batu, yang rasanya tidak akan mungkin ada tanaman yang bisa tumbuh.
Setelah 6 hari disana kami pun bertolak kembali ke Tanah Air melalui Jeddah. Jeddah juga tak kalah indah, yang menampilkan pemandangan hijau yang diselingi pohon kelapa yang melambai seolah mengucap perpisahan kepada kami. Selamat tinggal Arab Saudi semoga kami segera bisa kembali lagi. Aaamiin.. .. .. .. .. .. ..