PENDIRI SNAPCHAT EVAN SPIEGEL BERUSIA 26 TAHUN MENDADAK KAYA
SNAP INC Perusahaan di balik aplikasi ephemeral messaging populer Snapchat, pada 2 Maret kemarin resmi melakukan pelepasan saham perdana ( IPO ) di bursa New York Stock Exchange. IPO tersebut sukses.
Saham Snap yang ditawarkan seharga 17 dollar AS perlembar di awal perdagangan mengalami kenaikan sebesar 44 persen dan ditutup di angka 24,48 dollar AS atau lebih tinggi 7,48 dollar AS dibanding harga pembukaan.
Sebanyak 216,5 juta saham Snap berpindah tangan dalam hari perdagangan perdana itu. Angka permintaan lima kali lebih banyak dari penawaran. Valuasi Snap ditutup di angka 33 miliar dollar AS.
Pendiri sekaligus CEO Snap Evan Spiegel pun menjadi miliarder. Nilai saham yang dimiliki oleh pria berumur 26 tahun itu diperkirakan melambung menjadi 6,48 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 86 triliun.
Meski demikian, Snap yang kini mengklaim sebagai ''perusahaan kamera'' harus membuktikan diri karena rapornya masih merah.
Tahun lalu, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Re / code, Sabtu ( 4/3/2017 ), Snap mencatat kerugian sebesar 514 juta dollar AS. Sementara kerugian pada 2015 mencapai 373 juta dollar AS.
Terlebih, saham Snap yang diperdagangkan tak memberikan hak voting kepada pemiliknya sehingga kendali perusahaan tetap berada sepenuhnya di tangan duo pendiri Evan Spiegel dan Bobby Murphy. Hal ini serupa dengan raksasa teknologi lain seperti Google dan Facebook yang juga merupakan ''founders' company''.
Saat melakukan IPO, Snapchat yang menjadi layanan flagship Snap Inc memiliki jumlah pengguna aktif harian sebesar 158 juta.
Saham Snap yang ditawarkan seharga 17 dollar AS perlembar di awal perdagangan mengalami kenaikan sebesar 44 persen dan ditutup di angka 24,48 dollar AS atau lebih tinggi 7,48 dollar AS dibanding harga pembukaan.
Sebanyak 216,5 juta saham Snap berpindah tangan dalam hari perdagangan perdana itu. Angka permintaan lima kali lebih banyak dari penawaran. Valuasi Snap ditutup di angka 33 miliar dollar AS.
Pendiri sekaligus CEO Snap Evan Spiegel pun menjadi miliarder. Nilai saham yang dimiliki oleh pria berumur 26 tahun itu diperkirakan melambung menjadi 6,48 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 86 triliun.
Meski demikian, Snap yang kini mengklaim sebagai ''perusahaan kamera'' harus membuktikan diri karena rapornya masih merah.
Tahun lalu, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Re / code, Sabtu ( 4/3/2017 ), Snap mencatat kerugian sebesar 514 juta dollar AS. Sementara kerugian pada 2015 mencapai 373 juta dollar AS.
Terlebih, saham Snap yang diperdagangkan tak memberikan hak voting kepada pemiliknya sehingga kendali perusahaan tetap berada sepenuhnya di tangan duo pendiri Evan Spiegel dan Bobby Murphy. Hal ini serupa dengan raksasa teknologi lain seperti Google dan Facebook yang juga merupakan ''founders' company''.
Saat melakukan IPO, Snapchat yang menjadi layanan flagship Snap Inc memiliki jumlah pengguna aktif harian sebesar 158 juta.