UMAR KHAYYAM, ILMUWAN DAN PENYAIR MUSLIM
Umar Khayyam, lahir di Nishapur, Iran pada 18 mei 1048. Nama aslinya adalah Ghiyatsuddin Abulfatah 'Umar bin Ibrahim Khayyami Nisyaburi. Khayyam dalam bahasa Persia berarti ''Pembuat tenda''. Sejak kecil, ia sudah memperoleh pendidikan yang baik dari orang tua dan gurunya. Seorang gurunya, Imam Muwaffak, adalah seorang pendidik yang terkenal pada masa itu.
Umar Khayyam dikenal sebagai ilmuwan cerdas abad pertengahan. Ia memiliki nama besar di bidang matematika, astronomi, dan sastra. Sehubungan dengan itu, ia mendapat julukan Tent Maker dari para ilmuwan semasanya. Kecemerlangan Umar Khayyam menarik perhatian Sultan Jalaluddin Maliksyah Saljuqi ( 1072-1092 ). Sultan menawarinya kedudukan tinggi di istana, namun ia menolaknya. Khayyam lebih memilih menekuni dunia illmu pengetahuan dari pada menjadi pejabat.
Sultan menghormati keputusan Khayyam yang tepat ingin menjadi seorang ilmuan. Karena itu, Sultan pun kemudian memberikan sejumlah fasilitas dan dana kepada Khayyam untuk membiayai penelitian, khususnya di bidang matemati dan astronomi. Sultan juga mendirikan sebuah pusat observasi astronomi yang megah, tempat Khayyam mempersiapkan dan menyusun sejumlah tabel astronomi di kemudian hari. Khayyam bersama dengan sejumlah ilmuwan lainnya kemudian ditunjuk untuk mengadakan sejumlah penelitian astronomi di perguruan tinggi Nizamiah, Baghdad.
Para ilmuwan inilah yang kemudian berhasil melakukan modifikasi terhadap perhitungan kelender muslem. Menurut perhitungan Khayyam masa satu tahun adalah 365,24219858156 hari. Ia menghasilkan perhitungan yang sangat akurat hingga membuat para ilmuwan memuji kecerdasannya. Pada akhir abad XIX, para astronot menyatakan bahwa masa satu tahun adalah 365,242196 hari sementara itu, hitungan terakhir untuk masa satu tahun adalah 365,242190 hari. Sebuah nilai yang tidak jauh berbeda dari perhitungan Khayyam berabad-abad sebelumnya.
PERSAMAAN LINIER
Umar Khayyam adalah orang pertama yang mengklasifikasikan persamaan tingkat satu ( persamaan linier ) dan memikirkan pemecahan masalah persamaan pangkat tiga secara ilmiah. Selain itu, Umar Khayyam juga telah memperkenalkan sebuah persamaan parsial untuk ilmu aljabar dan geometri. Ia membuktikan bahwa suatu masalah geometri tertentu dapat diselesaikan dengan sejumlah fungsi aljabar.
Pada abad XVX dan XVII, persamaan semacam ini justru lebih banyak digunakan oleh para ahli matematika Eropa. Hal ini merupakan bukti bahwa Umar Khayyam dan pengikutnya, seperti Nashiruddin al Thusi, telah berhasil mendahului para ahli matematika Barat. Karya Khayyam lainnya adalah Jawami al Hisab. Karya ini memuat referensi paling awal tentang Segitiga Pascal dan menguji balik postulat V yang menyangkut teori garis sejajar, suatu hal mengenai geometri Euclides yang sangat mendasar.
Sejak tahun 1079, Umar Khayyam mulai menerbitkan hasil penelitiannya berupa tabel astronomi yang dikenal sebagai Zij Malik Syah. Adapun di bidang matematika, khususnya mengenai aljabar, ia juga menghasilkan sebuah karya, seperti al-Jabr ( Algebra ). Di kemudian hari, karya ini diedit dan diterjemahkan dalam bahasa Perancis. Al-Jabr dianggap sebagai sebuah sumbangan terbesar Umar Khayyam bagi negerinya dan perkembangan ilmu matematika.
Sebagai seorang muslim, Umar Khayyam termasuk kelompok moderat. Ia mempunyai pandangan yang berbeda dengan kebanyakan muslim pada waktu itu. Dengan kemampuannya bersastra, Khayyam juga menulis sejumlah puisi yang menggambarkan kisah hidupnya. Puisi tersebut termuat dalam karyanya yang berjudul Rubaiyat.
Kini, karya tersebut masih tersimpan di negeri kelahirannya. Sementara itu, karya sastra Khayyam yang lain telah banyak diterjemahkan dalam bahasa Inggris, antara lain oleh Fitz Gerald pada 1839.
Filsafat Umar Khayyam agak berbeda dengan dogma-dogma umum Islam. Tidak jelas apakah ia percaya akan kehadiran Allah atau tidak, namun ia menolak pemahaman bahwa setiap kejadian dan fenomena adalah akibat dari campur tangan ilahi. Ia pun tidak percaya akan Hari Kiamat atau ganjaran serta hukuman setelah kematian.
Sebaliknya, ia mendukung pandangan bahwa hukum-hukum alam menjelaskan semua fenomena dari kehidupan yang teramati. Para pejabat keagamaan berulang kali meminta dia menjelaskan pandangan-pandangannya yang berbeda tentang Islam. Khayyam akhirnya naik haji ke Mekkah untuk membuktikan bahwa ia adalah seorang muslim.
KARYA MONUMENTAL
Sampai sekarang, Umar Khayyam dikenal bukan hanya karena keberhasilan dan penelitian-penelitian ilmiahnya, tetapi ia juga dikenal sebagai penyair dengan karya-karya sastranya yang monumental. Khayyam diyakini telah menulis sekitar seribu puisi 400 baris. Di dunia berbahasa Inggris, ia paling dikenal karena The Rubaiyat of Omar Khayyam dalam terjemahan bahasa Inggris oleh Edward Fitzgerald ( 1809-1883 ).
Orang lain juga telah menerbitkan terjemahan-terjemahan sebagian dari rubaiyat-nya ( rubaiyat berarti ''kuatrain''), tetapi terjemahan Fitzgerald yang paling terkenal. Banyak pula terjemahan karya ini dalam bahasa-bahasa lain. Riwayat hidup Umar Khayyam, misalnya, pernah diangkat ke layar Film pada 1957 dengan judul Omar Khayyam. Film ini dibintangi oleh Cornel Wilde, Debra Page, Raymond Massey, Michael Rennie, dan John Derek.
Film lainnya yang juga mengambil cerita kisah hidup Umar Khayyam karya sutradara Iran-Amerika Kayvan Mashayekh dalam The Keeper: the Legend of Omar Khayaam, yang diputar di bioskop-bioskop independen sejak Juni 2005. Nama Umar Khayyam juga diabadikan untuk nama satu kawah bulan pada 1970. Di samping itu, sebuah asteroid juga ditabalkan dengan namanya, yaitu 3095 Omar Khayyam pada 1980.
Umar Khayyam wafat pada 4 Desember 1131 dan dimakamkan di Khorasan, Iran.
Umar Khayyam dikenal sebagai ilmuwan cerdas abad pertengahan. Ia memiliki nama besar di bidang matematika, astronomi, dan sastra. Sehubungan dengan itu, ia mendapat julukan Tent Maker dari para ilmuwan semasanya. Kecemerlangan Umar Khayyam menarik perhatian Sultan Jalaluddin Maliksyah Saljuqi ( 1072-1092 ). Sultan menawarinya kedudukan tinggi di istana, namun ia menolaknya. Khayyam lebih memilih menekuni dunia illmu pengetahuan dari pada menjadi pejabat.
Sultan menghormati keputusan Khayyam yang tepat ingin menjadi seorang ilmuan. Karena itu, Sultan pun kemudian memberikan sejumlah fasilitas dan dana kepada Khayyam untuk membiayai penelitian, khususnya di bidang matemati dan astronomi. Sultan juga mendirikan sebuah pusat observasi astronomi yang megah, tempat Khayyam mempersiapkan dan menyusun sejumlah tabel astronomi di kemudian hari. Khayyam bersama dengan sejumlah ilmuwan lainnya kemudian ditunjuk untuk mengadakan sejumlah penelitian astronomi di perguruan tinggi Nizamiah, Baghdad.
Para ilmuwan inilah yang kemudian berhasil melakukan modifikasi terhadap perhitungan kelender muslem. Menurut perhitungan Khayyam masa satu tahun adalah 365,24219858156 hari. Ia menghasilkan perhitungan yang sangat akurat hingga membuat para ilmuwan memuji kecerdasannya. Pada akhir abad XIX, para astronot menyatakan bahwa masa satu tahun adalah 365,242196 hari sementara itu, hitungan terakhir untuk masa satu tahun adalah 365,242190 hari. Sebuah nilai yang tidak jauh berbeda dari perhitungan Khayyam berabad-abad sebelumnya.
PERSAMAAN LINIER
Umar Khayyam adalah orang pertama yang mengklasifikasikan persamaan tingkat satu ( persamaan linier ) dan memikirkan pemecahan masalah persamaan pangkat tiga secara ilmiah. Selain itu, Umar Khayyam juga telah memperkenalkan sebuah persamaan parsial untuk ilmu aljabar dan geometri. Ia membuktikan bahwa suatu masalah geometri tertentu dapat diselesaikan dengan sejumlah fungsi aljabar.
Pada abad XVX dan XVII, persamaan semacam ini justru lebih banyak digunakan oleh para ahli matematika Eropa. Hal ini merupakan bukti bahwa Umar Khayyam dan pengikutnya, seperti Nashiruddin al Thusi, telah berhasil mendahului para ahli matematika Barat. Karya Khayyam lainnya adalah Jawami al Hisab. Karya ini memuat referensi paling awal tentang Segitiga Pascal dan menguji balik postulat V yang menyangkut teori garis sejajar, suatu hal mengenai geometri Euclides yang sangat mendasar.
Sejak tahun 1079, Umar Khayyam mulai menerbitkan hasil penelitiannya berupa tabel astronomi yang dikenal sebagai Zij Malik Syah. Adapun di bidang matematika, khususnya mengenai aljabar, ia juga menghasilkan sebuah karya, seperti al-Jabr ( Algebra ). Di kemudian hari, karya ini diedit dan diterjemahkan dalam bahasa Perancis. Al-Jabr dianggap sebagai sebuah sumbangan terbesar Umar Khayyam bagi negerinya dan perkembangan ilmu matematika.
Sebagai seorang muslim, Umar Khayyam termasuk kelompok moderat. Ia mempunyai pandangan yang berbeda dengan kebanyakan muslim pada waktu itu. Dengan kemampuannya bersastra, Khayyam juga menulis sejumlah puisi yang menggambarkan kisah hidupnya. Puisi tersebut termuat dalam karyanya yang berjudul Rubaiyat.
Kini, karya tersebut masih tersimpan di negeri kelahirannya. Sementara itu, karya sastra Khayyam yang lain telah banyak diterjemahkan dalam bahasa Inggris, antara lain oleh Fitz Gerald pada 1839.
Filsafat Umar Khayyam agak berbeda dengan dogma-dogma umum Islam. Tidak jelas apakah ia percaya akan kehadiran Allah atau tidak, namun ia menolak pemahaman bahwa setiap kejadian dan fenomena adalah akibat dari campur tangan ilahi. Ia pun tidak percaya akan Hari Kiamat atau ganjaran serta hukuman setelah kematian.
Sebaliknya, ia mendukung pandangan bahwa hukum-hukum alam menjelaskan semua fenomena dari kehidupan yang teramati. Para pejabat keagamaan berulang kali meminta dia menjelaskan pandangan-pandangannya yang berbeda tentang Islam. Khayyam akhirnya naik haji ke Mekkah untuk membuktikan bahwa ia adalah seorang muslim.
KARYA MONUMENTAL
Sampai sekarang, Umar Khayyam dikenal bukan hanya karena keberhasilan dan penelitian-penelitian ilmiahnya, tetapi ia juga dikenal sebagai penyair dengan karya-karya sastranya yang monumental. Khayyam diyakini telah menulis sekitar seribu puisi 400 baris. Di dunia berbahasa Inggris, ia paling dikenal karena The Rubaiyat of Omar Khayyam dalam terjemahan bahasa Inggris oleh Edward Fitzgerald ( 1809-1883 ).
Orang lain juga telah menerbitkan terjemahan-terjemahan sebagian dari rubaiyat-nya ( rubaiyat berarti ''kuatrain''), tetapi terjemahan Fitzgerald yang paling terkenal. Banyak pula terjemahan karya ini dalam bahasa-bahasa lain. Riwayat hidup Umar Khayyam, misalnya, pernah diangkat ke layar Film pada 1957 dengan judul Omar Khayyam. Film ini dibintangi oleh Cornel Wilde, Debra Page, Raymond Massey, Michael Rennie, dan John Derek.
Film lainnya yang juga mengambil cerita kisah hidup Umar Khayyam karya sutradara Iran-Amerika Kayvan Mashayekh dalam The Keeper: the Legend of Omar Khayaam, yang diputar di bioskop-bioskop independen sejak Juni 2005. Nama Umar Khayyam juga diabadikan untuk nama satu kawah bulan pada 1970. Di samping itu, sebuah asteroid juga ditabalkan dengan namanya, yaitu 3095 Omar Khayyam pada 1980.
Umar Khayyam wafat pada 4 Desember 1131 dan dimakamkan di Khorasan, Iran.