SALAK PLIEK U
Karena rasa pedas kekelat-kelatannya, kudapan buah Salak Pliek U ini memang lebih enak disantap di luar jam berbuka, misalnya usai sahalat Isya atau usai shalat Tarawih, sebagai camilan.
Dan jangan mengaku orang Aceh kalau tidak tahu pliek u.
Kalimat itu mungkin sudah biasa kamu dengar.
Ya, pliek u merupakan makanan legenda yang sudah demikian akrab dengan lidah orang Aceh.
Namun, popularitas cemilan khas ini sudah mulai redup.
Bisa jadi karena keberadaannya yang mulai langka atau pun karena modernisasi membuat kuliner daerah tergerus.
Buat kamu yang saat ini kangen bernostagia rasa, Kami akan menyuguhkan dalam kemasan siap saji.
“Ide awalnya waktu saya pulang kampung ke Sigli nyari pliek u sudah susah, jadi pas balik ke Banda Aceh makanan itu kita coba populerkan lagi. Tentu sudah dalam bentuk kemasan untuk membuatnya bergengsi dan digemari kaum muda.
FYI guys, pliek u merupakan bahasa lokal dari patarana.
Terbuat dari kelapa yang diperam dan kemudian dikukur untuk seterusnya dijemur.
Pliek u yang digunakan sudah dalam kondisi kering betul usai diperah dan diambil minyaknya.
Menjadi bumbu utama dalam olahan sayur pliek.
Salah satu kuliner khas yang menjadi teman menyantap nasi.
Selain itu, pliek u juga lazim dijadikan cemilan.
Pliek u atau patarana yang dalam kondisi kering dengan tekstur berupa gumpalan atau butiran kasar menjadi cocolan buah salak atau rumbia.
Dicampur dengan garam dan cabai rawit.
Menghasilkan citarasa sepet dan pedas di lidah.
Ia mengeluarkan dua variasi rasa yaitu pliek u campuran salak dan rumbia serta pasuti (pepaya asam sunti).
Asam sunti merupakan belimbing wuluh yang diperam, digarami, dan dijemur berhari-hari hingga kering dan kecoklatan.
Menjadi bumbu ‘wajib’ dalam aneka olahan masakan Aceh.
Asam sunti diracik lagi sedemikian rupa dan diberi potongan pepaya mengkal sebagai teman cocolan.
Yuk! Nostalgia rasa dengan kuliner warisan leluhur.
BAHAN BAHANNYA
CARA MEMBUATNYA
SELAMAT MENCOBA.
Dan jangan mengaku orang Aceh kalau tidak tahu pliek u.
Kalimat itu mungkin sudah biasa kamu dengar.
Ya, pliek u merupakan makanan legenda yang sudah demikian akrab dengan lidah orang Aceh.
Namun, popularitas cemilan khas ini sudah mulai redup.
Bisa jadi karena keberadaannya yang mulai langka atau pun karena modernisasi membuat kuliner daerah tergerus.
Buat kamu yang saat ini kangen bernostagia rasa, Kami akan menyuguhkan dalam kemasan siap saji.
“Ide awalnya waktu saya pulang kampung ke Sigli nyari pliek u sudah susah, jadi pas balik ke Banda Aceh makanan itu kita coba populerkan lagi. Tentu sudah dalam bentuk kemasan untuk membuatnya bergengsi dan digemari kaum muda.
FYI guys, pliek u merupakan bahasa lokal dari patarana.
Terbuat dari kelapa yang diperam dan kemudian dikukur untuk seterusnya dijemur.
Pliek u yang digunakan sudah dalam kondisi kering betul usai diperah dan diambil minyaknya.
Menjadi bumbu utama dalam olahan sayur pliek.
Salah satu kuliner khas yang menjadi teman menyantap nasi.
Selain itu, pliek u juga lazim dijadikan cemilan.
Pliek u atau patarana yang dalam kondisi kering dengan tekstur berupa gumpalan atau butiran kasar menjadi cocolan buah salak atau rumbia.
Dicampur dengan garam dan cabai rawit.
Menghasilkan citarasa sepet dan pedas di lidah.
Ia mengeluarkan dua variasi rasa yaitu pliek u campuran salak dan rumbia serta pasuti (pepaya asam sunti).
Asam sunti merupakan belimbing wuluh yang diperam, digarami, dan dijemur berhari-hari hingga kering dan kecoklatan.
Menjadi bumbu ‘wajib’ dalam aneka olahan masakan Aceh.
Asam sunti diracik lagi sedemikian rupa dan diberi potongan pepaya mengkal sebagai teman cocolan.
Yuk! Nostalgia rasa dengan kuliner warisan leluhur.
BAHAN BAHANNYA
- 500 gram salak tua / tidak terlalu kelat dan sepat, rajang / potong sesuai selera.
- 50 gram pliek u (bumbu khas yang terbuat dari peraman daging kelapa. Biasanya untuk bahan baku sayur khas Aceh, Gulee Pliek).
- 1 sendok makan gula aren cair / meulisan.
- 5 buah cabai rawit.
- 1 sendok makan gula pasir.
- 1/2 sendok teh garam.
CARA MEMBUATNYA
- Dalam cobek, uleg cabai rawit, pliek u, meulisan, gula pasir, garam. Masukkan salaknya. Aduk.
- Sebaiknya disantap setelah didiamkan sebentar, supaya bumbu lebih meresap.
- Agar mengundang selera, hidangkan di wadah yang kontras dengan warna rujaknya.
SELAMAT MENCOBA.