Aneka Info Amalan hati

MELAYANI ''TAMU ALLAH''

Artikel terkait : MELAYANI ''TAMU ALLAH''

Kemampuan fisik setiap jamaah berbeda-beda apalagi jamaah dengan risiko penyakit bawaan atau yang jarang melakukan aktivitas fisik saat berada di tanah air.

Sejak keberangkatan kelompok terbang ( kloter ) pertama pada 9 Agustus lalu, jamaah haji Indonesia berduyun-duyun mulai melakukan serangkaian prosesi ibadah. Merekalah para ''tamu Allah''.


Kementerian Agama melayani mereka agar dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadahnya secara khusuk, lancar dan tertib, sembari terus mengingatkan kepada jamaah haji untuk menjaga kesehatan fisik.

Dirjen penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan kategori mampu ( istitha'ah ) dalam berhaji adalah pertimbangan utama. Banyak persoalan jamaah haji mampu secara harta benda tetapi secara fisik tidak memungkinkan karena berbagai faktor. Terdapat juga yang memiliki kemauan kuat dan mampu secara fisik tetapi secara materi tidak cukup.

Intinya, pemerintah tidak akan menghalangi keinginan beribadah bagi warganya. Guna menghindari dampak negatif dari kesehatan yang riskan maka pemerintah akan menentukan seseorang boleh atau tidak berangkat ke tanah Suci. 

Pemerintah telah melakukan inovasi untuk menentukan tingkatan kesehatan seorang yaitu dengan gelang berwarna merah, kuning, hijau dan putih. Warna gelang tersebut menentukan tingkat kesehatan seseorang untuk mendapat perhatian dari tenaga haji yang mendampingi jamaah. 

Beberapa orang jamaah haji terkadang mampu secara materi dan fisik saat mendaftar tetapi saat berangkat mengalami penurunan kebugaran fisik. Keadaan akan bertambah buruk jika tidak mampu beradaptasi dengan cuaca di Arab Saudi yang cenderung lebih panas dibanding di Tanah Air.

Hingga hari ke delapan pemberangkatan jamaah haji ke Madinah, Arab Saudi tercatat total tujuh jamaah haji meninggal dunia dan 101 dirujuk di berbagai fasilitas kesehatan. Data terakhir dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu ( Siskohat ) menyebutkan bahwa hingga 15 Agustus 2017 terdapat 2.779 jamaah menjalani rawat jalan, 50 orang rawat inap dan 71 orang rawat jalan di Madinah.

Suasana ibadah juga tidak bisa dianggap gampang bagi sebagian orang karena jutaan orang akan datang ke Arab Saudi guna melaksanakan ibadah haji. Berdesak-desakan juga akan menjadi pemandangan umum di kawasan ibadah haji, misalnya saat prosesi mengitari atau thawaf di ka'bah, lempar batu / jumrah di Mina dan hadir wukuf di Arafah.

Kepala Seksi Penghubung Kesehatan Daerah Kerja Mekkah Ramon Andrias mengimbau agar setiap jamaah mampu mengukur kemampuan fisik masing-masing saat melakukan ibadah di Tanah Suci.

''Jangan memaksa mengikuti irama ibadah orang lain, '' katanya. Kemampuan fisik setiap jamaah berbeda-beda apalagi jamaah dengan risiko penyakit bawaan atau yang jarang melakukan aktivitas fisik saat berada di Tanah Air.

Rangkaian haji sekitar 70 - 80 persennya adalah ibadah fisik maka jamaah harus sangat memperhitungkan kondisi fisik.

Artikel Amalan Hati Lainnya :

Copyright © 2015 Amalan Hati | Design by Bamz